Monday, February 17, 2014

Kisah Nabi Sulaiman dan Ikan Nun



Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman as menyampaikan sebuah munajat kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagai Nabi yang telah diberi keleluasaan untuk menguasai bangsa jin, hewan dan angin, serta dianugerahi harta kekayaan yang berlimpah, telah membuat Nabi Sulaiman merasa bahwa ia sanggup memberi makanan kepada setiap makhluk yang berdomisili di daerah kekuasaannya.

Oleh karena itu, ia bermunajat kepada Allah agar diberi izin untuk memberi makan pada semua makhluk yang ada di daerah kekuasaannya selama satu tahun penuh. Namun Allah Taala kemudian menjawab munajat Nabi Sulaiman tersebut dengan berfirman:
"Engkau sekali-kali tak akan dapat melakukan hal itu."

Akan tetapi Nabi Sulaiman as tetap bersembah sujud supaya niat baiknya mendapat persetujuan dari Allah. Ia memohon kepada Allah agar diberi izin untuk membagikan makanan kepada seluruh makhluk hanya dalam tempo sehari saja, dengan merengek-rengek ia meminta. Akhirnya Allah mengizinkan kepada Nabi Sulaiman as melakukan hal itu untuk membuktikan kekuasaan-Nya.

Nabi Sulaiman segera melaksanakan hajatnya itu. Ia memerintahkan kepada anak buahnya agar membuat hidangan makanan yang jumlahnya memenuhi tanah lapang, Alun-alun dan lapangan yang sangat besar di seluruh kerajaannya. Saking besarnya lapangan itu, sampai-sampai dituturkan dalam riwayat tersebut, bahwa panjang hidangan makanan itu bila ditempuh dengan berkuda mencapai perjalanan satu bulan.
Demikian pula halnya dengan jumlah, ukuran lebarnya menelan waktu 2 bulan perjalanan berkendara kuda balap.

Setelah mempersiapkan hidangan yang sangat banyak, Nabi Sulaiman as memerintahkan kepada semua makhluk untuk duduk mengelilingi hidangan itu seperti orang kondangan, agar mereka tidak rebutan hingga makanan pun menjadi rusak.

Usai Nabi Sulaiman menyiapkan segala sesuatunya, Allah berfirman kepadanya: "Hai sulaiman.. Makhluk manakah yang akan engkau suruh mulai menyantap makanan itu terlebih dahulu?"

Nabi Sulaiman menjawab:
"Aku mohon agar Engkau menghadapkan penduduk darat dan sekaligus penduduk laut agar menyantap hidangan ini terlebih dahulu."

Namun Allah tak segera menuruti apa yang diminta oleh Nabi Sulaiman. Allah hanya mendatangkan seekor ikan Nun yang besar dari sekian banyak makhluk yang hidup di lautan. Ikan besar itu pun diletakkan Allah di hadapan hidangan yang telah disajikan oleh Nabi Sulaiman.

Selanjutnya, ikan itu mengangkat kepalanya dan berbicara kepada Nabi Sulaiman. "Hai nabi Sulaiman., Sesungguhnya Allah telah menitipkan rezekiku berada di tanganmu hari ini," ujar ikan Nun
"Makanlah dan Ambillah makanan itu hingga engkau merasa kenyang," kata Nabi Sulaiman. Ikan itu pun segera melahap hidangan yang telah disiapkan oleh Nabi Sulaiman. Hanya dalam hitungan detik, seluruh hidangan itu habis dilahap tanpa tersisa oleh sang ikan nun.

Setelah hidangan habis, ikan itu berkata: "Hai nabi Sulaiman, sesungguhnya aku belum merasa kenyang, meski telah menyantap seluruh hidangan yang engkau sajikan."

Melihat kejadian itu, Nabi Sulaiman menjadi tersadar, bahwa sesungguhnya hanya Allah sajalah yang dapat memberi rezeki kepada seluruh makhluk-Nya hingga mereka merasa kenyang.

Sedangkan Nabi Sulaiman yang sudah menyiapkan makanan begitu banyak dan dengan susah payah, pada akhirnya toh tak dapat membuat satu ekor ikan pun merasakan kenyang. Apalagi jika ia menyuguhkan makanan kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.

Tentunya, ia pun akan merasa sangat lelah dan tak mampu.
Bahkan, untuk makanan seekor ikan saja, sang ikan tetap belum merasa kenyang dalam satu kali makan. Apalagi jika ia harus menyiapkan makanan untuk satu hari bagi ikan itu dan seluruh makhluk yang ada di bumi. Maka, sudah barang tentu, tak ada daya dan kekuatan pada seorang makhluk pun untuk dapat memberi rezeki kepada makhluk lainnya.

Hanya Allah Zat Yang Maha Memberi rezeki sajalah yang mampu melakukannya dengan sangat sempurna. Nabi Sulaiman pun akhirnya jatuh tersungkur dan bersujud di hadapan Allah. Ia menyadari betul di mana letak kelemahan-nya sebagai makhluk, yang notabene tak akan dapat melakukan sesuatu pun kecuali atas kehendak dan rahmat Allah.

Dalam sujudnya itu, Nabi Sulaiman berkata: "Mahasuci Allah, Zat yang telah menanggung rezeki bagi seluruh makhluk yang diberi rezeki, tanpa Dia merasakannya sama sekali."

Wallahua’lam bish Shawwab ....

No comments:

Post a Comment